Belum Ada Sanksi untuk Si Penanduk Asisten Wasit

JAKARTA - Masih terekam jelas kejadian memalukan 19 Maret lalu, pertandingan yang mempertemukan antara PSMS Medan kontra Semen Padang dalam kompetisi Indonesian Premier League. Laga yang menjunjung tinggi sportivitas seperti slogan FIFA Fair Play harus ternoda dengan aksi Tommy Rifka yang menanduk-nanduk kepala kepada hakim garis.

Insiden berawal dari dikartumerahkannya Tommy Rifka yang dinilai menyikut pemain PSMS Medan, saat laga menginjak 79 menit. Ia enggan keluar lapangan dan memilih untuk bertahan hingga sepuluh menit ke depan. Parahnya, Tommy melakukan protes dengan menanduk asisten wasit berkali-kali.

Namun, hingga saat ini sanksi untuk pemain berusia 27 tahun ini tak kunjung tiba. Padahal aksinya dikategorikan fatal, dan seharusnya sanksi larangan main selamanya pantas diganjarkan untuknya.

Komisi disiplin PSSI selaku pengadil tertinggi sepakbola Indonesia hingga saat ini belum memberikan kepastian apa sikap yang akan diambil terkait insiden yang mencederai sportivitas itu.

“Kami masih menunggu hasil laporan pertandingan, bahkan LPIS sendiri belum melaporkan kepada kami, jika semuanya sudah lengkap kami akan sidangkan pada Senin mendatang,” ucap Wakil Komdis PSSI Catur Agus Saptono kepada Okezone, Selasa (27/03/2012).

“Keputusan ini diambil bukan oleh perorangan tetapi berdasarkan musyawarah anggota komdis yang berjumlah tujuh orang, jadi hingga saat ini kami belum dapat memberi sanksi,” tutupnya.
(acf)



Sumber

Popular posts from this blog

Vanessa Minnillo Dambakan Anak Laki-Laki

Indonesian Movie Awards 2010 Penuh Kejutan

Pendidikan seks tak hanya meliputi aspek biologis