Mayoritas CMO ASEAN tak siap bertransformasi digital

Jakarta (ANTARA News) - Survei IBM terhadap 70 pemimpin departemen pemasaran (CMO) di sejumlah perusahaan di negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) menunjukkan 60 persen dari mereka tidak siap menghadapi tantangan transformasi era digital.

"Sebagian besar CMO mengakui bahwa mereka kurang terlibat dalam perbincangan real-time tentang merk atau produk mereka," kata Manajer Hubungan, Strategi dan Transformasi, IBM Singapore, Charles Njendu, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.


Charles mengatakan, para CMO masih fokus pada memahami pasar, bukan pada memahami individu dalam menetapkan strategi.


Survei IBM dilatarbelakangi penggunaan teknologi digital oleh konsumen di seluruh dunia untuk berbagi pengalaman tentang produk.


"Oleh karena itu, pelanggan memiliki pengaruh yang lebih kuat atas merek dan pergeseran paradigma itu membutuhkan pendekatan, sarana dan kecakapan pemasaran yang baru agar perusahaan dapat bersaing," kata Charles.


Berdasarkan survei IBM, para CMO ASEAN, merasa tidak siap menyajikan angka-angka pasti laba atas investasi (ROI) pemasaran meski 59 persen dari mereka menganggap ROI ukuran utama dalam menilai efektivitas fungsi pemasaran pada 2015.


Survei yang dilakukan Februari hingga Juni 2011 itu juga melibatkan lebih dari 1630 CMO global di 64 negara dari 19 industri.


(I026)

Editor: Jafar M Sidik





Simak artikel aslinya disini

Popular posts from this blog

Vanessa Minnillo Dambakan Anak Laki-Laki

Indonesian Movie Awards 2010 Penuh Kejutan

Pendidikan seks tak hanya meliputi aspek biologis